Selamat malam Gank, kali ini kita akan mengulas tentang jenis-jenis tinta sablon…. Silahkan disimak yaaah..
Tinta sablon tersedia dalam berbagai macam jenis.
Masing-masing memiliki karakteristik dan aplikasi penggunaan yang khusus. Setia
varian tinta sablon dibuat untuk dapat disablonkan ke satu atau beberapa jenis
bahan tertentu, misalnya; tinta plastik tentunya khusus digunakan untuk
menyablon diatas bahan-bahan plastik.
Berikut ini adalah beberapa jenis tinta yang dapat kita
temui di pasaran dan aplikasi penggunaannya :
Tinta
waterbase / Basis Air
1. Tinta Rubber / karet / GL
Digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di
bahan kaos. Memiliki karakteristik seperti karet yang dapat melar bila ditarik.
Tinta rubber banyak sekali tersedia dalam berbagai macam kualitas. Tinta rubber
yang bagus dapat kita kenali dari daya tutupnya, hasil sablonannya apakah lembut
atau kasar, dan juga tingkat elastisitasnya ( apakah bila ditarik dia akan
melar dan tidak retak ). Di Marombo Local Apparel tinta karet yang biasa
digunakan ialah tinta dengan kualitas terbaik sehingga hasil yang didapatkan lebih
bagus dan awet dibanding tempat lain.
2. Rubber Transparant
merupakan tinta rubber yang memiliki karakteristik
transparansi, sehingga dapat digunakan dalam proses sablon separasi ( tumpuk 4
warna ) karena sifatnya yang transparan, sehingga lapisan warna atas dapat
depengaruhi oleh lapisan warna yang ada dibawahnya.
3. Tinta Extender / Medium
Digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di
bahan kaos. Memiliki karakteristik transparansi / bening, sehingga tidak dapat
digunakan pada bahan kain yang berwarna gelap. Jenis tinta ini memiliki
permukaan yang halus bila kita sentuh, karena dia dapat menyerap ke pori – pori
kain dengan baik. Tinta extender dapat juga digunakan untuk menyablon dengan
teknik separasi ( tumpuk 4 warna ).
4. Tinta Soft White
Digunakan untuk sablon diatas bahan textile, terutama di
bahan kaos. Pada awalnya tinta jenis ini digunakan untuk menghasilkan efek
vintage atau grunge yang samar – samar, karena karakteristiknya yang halus
namun dapat disablonkan ke bahan berwarna gelap. Namun akhir-akhir ini softwhite
juga banyak digunakan untuk sablon kaos yang menggunakan teknik raster ( gambar
gradasi ), yang biasanya cukup sulit untuk diperoleh saat menggunakan tinta
jenis rubber. Tinta softwhite, memiliki karakteristik warna putih yang
soft sesuai dengan namanya, jadi jangan berharap untuk mendapatkan warna putih
tebal bila hendak menggunakan tinta jenis ini.
5. Tinta Foaming
Sering juga disebut dengan tinta timbul / busa, karena
karakteristik tinta ini yang dapat mengembang bila terkena press panas.
Digunakan untuk menghasilkan efek timbul / foaming pada sablonan diatas bahan
textile / kaos.
6. Tinta Metalic
Untuk menghasilkan warna emas atau silver, maka diperlukan
tinta jenis metalic. Tinta metalic terdiri dari 2 komponen, yaitu : binder
metalic dan serbuk metalic. Sebaiknya keduanya dicampur pada saat hendak
menyablon ( dadakan ) untuk bisa mendapatkan hasil yang lebih cemerlang, karena
tinta jenis ini bisa mengalami proses oksidasi, yaitu proses perubahan warna
kearah yang lebih gelap.
Tinta
Special Effect – untuk textile / kain
1. Tinta Discharge ( cabut warna )
Tinta jenis ini memiliki efek khusus yang dapat mencabut/
menghilangkan warna pada kain katun. Sebagaimana yang kita ketahui, kain katun
yang berwarna-warni sebenarnya telah melewati proses pencelupan warna. Tinta
discharge dapat digunakan untuk menghilangkan kembali pewarna yang sudah
menempel di benang kain, sehingga mengembalikan warna benang kain itu ke warna
asalnya ( bila warna benang putih maka hasil cabut warna akan terlihat putih
kembali ). Dengan teknik sablon, maka tinta discharge bisa menghasilkan sebuah
efek yang menawan, karena hanya bidang yang disablon saja yang akan
menghasilkan efek pencabutan warna, sehingga tekstur dan warna yang dihasilkan
seperti menyatu dengan bahan kain ( karena memang demikian ).
2. Tinta Glitters
Sebenarnya tidak tepat bila disebut tinta karena merupakan
campuran dari lem glitters dan serbuk glitters itu sendiri. Tinta glitters
menghasilkan efek gemerlap sesuai dengan jenis glitters yang digunakan.
Beberapa jenis efek glitters yang dapat anda temui di pasaran, diantaranya
adalah ; glitters metalic, glitters rainbow, glitters hologram, glitters
hexagon, dsb. Ada dua cara untuk menyablon dengan tinta glitters. Pertama,
disablon dengan dicampurkan bersama lemnya ( menggunakan kain screen yang
sangat kasar : T-12 SL ). Kedua, dengan menyablonkan terlebih dahulu lem
glitters, kemudian glitters tersebut ditaburkan ke atas sablonan lem yang masih
basah ( bisa menggunakan kain screen dengan ukuran standart untuk menyablonkan lemnya,
mis : T-48 / T-54 ).
3.
Elastic
Binder
Merupakan tinta / binder yang berkarakteristik sangat
lentur. Dapat digunakan untuk menyablon diatas kain yang berpori – pori kasar
atau lentur, seperti ; kain sweater, kain spandex, kain rajut, dsb.
4.
Tinta
Plastisol
Tinta plastisol sebenarnya tidak dapat digolongkan dalam
kategori tinta waterbase karena merupakan tinta berbasis minyak / oilbase.
Tinta jenis ini memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan tinta jenis
waterbase untuk textile lainnya, diantaranya ; tidak mudah kering di screen,
daya tutup yang sangat baik, bisa dibuat tebal sekali sehingga menghasilkan
efek timbul yang sangat kentara, dsb. Sayangnya, tinta plastisol ini memerlukan
peralatan yang cukup mahal untuk proses pengeringannya, seperti ; mesin conveyor
curing dan flash curing yang berharga jutaan hingga puluhan juta
untuk memilikinya. Tinta plastisol sendiri juga bisa dibagi menjadi beberapa
jenis, seperti ; all purpose Ink, High Opacity, High Density Plastisol, Cork
Base, Natural Suade, dsb. Salah satu kelemahan dari tinta plastisol ini adalah
hasil sablonannya tidak bisa di setrika atau di dry clean karena bisa
membuatnya rusak / meleleh.
5.
Foil
Transfer
Sama seperti glitters, foil transfer bukanlah tinta sablon,
karena terdiri dari lem foil dan kertas foil sebagai penghasil efeknya. Teknik
sablonnya sederhana, anda hanya perlu menyablonkan lem foil sesuai gambar yang
ingin ada beri efek foil, lalu tempelkan potongan kertas foil ke atas lem yang
sudah mengering dan lakukan heat press atau cold press untuk
transfer efeknya.
6.
Flocking
Merupakan sebuah efek beludru yang dapat kita dapatkan
dengan cara transfer atau dengan meniupkan serbuk beludru keatas lem flocking
yang sudah mengering ( dengan bantuan mesin magnetik blower ). Sebagai pemula,
bila anda ingin mencoba efek ini, maka lebih baik dengan menggunakan teknik
transfer, yaitu dengan membeli flocking paper siap pakai, karena mesin magnetik
blower berharga cukup mahal, sehingga investasi yang perlu anda keluarkan cukup
besar.
7.
Tinta
Glow in the Dark
Tinta ini punya efek bercahaya saat di tempat gelap.
Sebenarnya tinta ini merupakan campuran antara serbuk fosfor yang mampu
menyerap cahaya dan memendarkannya kembali saat gelap ( efeknya dalam waktu
terbatas ) dengan tinta yang berkarakteristik transparant, seperti misalnya :
rubber transparant atau tinta extender. Tinta jenis ini hanya dapat
menghasilkan efek yang baik diatas warna terang, sehingga bila hendak disablonkan
di atas kain berwarna gelap, maka perlu dilakukan underbase ( dasaran )
berwarna terang terlebih dulu.
8.
Crack
Binder
Tinta jenis ini dapat menghasilkan efek retakan yang
natural, sangat menawan bila anda hendak menyablon dengan tema vintage atau grunge.
Tinta Basis Minyak / Solvent Base
1. Tinta PVC
Untuk menyablon diatas bahan/media ; kertas, mika, PVC,
acrilyc, kulit sintetis, kayu, dll. Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai
pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Tinta PVC mudah untuk digunakan karena
tidak mudah kering di screen.
2. Tinta Polymate
Untuk menyablon diatas bahan/media ; plastik PP, PE, atau
HDPE ( Kresek ). Menggunakan minyak pencampur M 4 sebagai pengencer ( solvent )
dan pembersihnya. Tinta polymate perlu diproses terlebih dahulu sebelum
digunakan untuk menyablon, karena tinta yang baru dibeli biasanya sangat cepat
mengering di atas screen. Sebelum digunakan, tinta polymate dicampur dengan M 4
secukupnya dan dibiarkan dalam keadaan tutup kaleng terbuka untuk beberapa lama
( kurang lebih 20 – 24 jam ), bila sempat sesekali aduk kembali dan tambahkan M
4. Setelah tinta agak mengental, maka dapat segera digunakan dengan nyaman
untuk menyablon ( tidak cepat kering ).
3.
Tinta
Polytuff
Mirip dengan tinta polymate, namun dengan minyak pencampur therfin
sebagai pengencer ( solvent ) dan pembersihnya. Biasanya digunakan untuk
menyablon karung plastik.
4.
Tinta
Nylon
Untuk menyablon diatas bahan/ media nylon atau kain
polyester ( bahan tas ). Menggunakan minyak pencampur M 3 sebagai pengencer (
solvent ) dan pembersihnya. Tinta nylon mudah untuk digunakan, dan terkadang
memerlukan campuran catalyst ( penguat ) untuk bahan nylon tertentu.
5. Tinta Heavy Duty / Industrial
Ada banyak jenis tinta dalam kategori ini yang disesuaikan
dengan kebutuhan dan media yang akan di sablon seperti misalnya ; tinta untuk
metal, kaca/ gelas, keramik, hard plastik, coated metal, PS, ABS, dsb.
Tinta-tinta sablon yang disebutkan diatas sebenarnya hanya
mewakili beberapa saja dari jenis-jenis tinta sablon yang ada di pasaran dan
yang sering digunakan. Ada baiknya bagi anda sebelum melakukan proses sablon
konsultasikan terlebih dahulu jenis tinta yang akan digunakan agar mendapatkan
hasil yang sesuai dengan harapan.
Demikian artikel singkat ini semoga memiliki manfaat dan
menambah wawasan anda.
#susah cari tempat sablon yang berkualitas, silahkan datang
ke tempat kami di Jl. Mahoni No.23 Kel.Dorotangga –Dompu-NTB (depan dinas
DUKCAPIL DOMPU). CP. 087866808961. Pin BB 5423BC92. Yang mau sharing atau
apalah-apalah namanya jangan sungkan-sungkan kemari yah…
*Disarikan dari berbagai sumber
0 komentar:
Posting Komentar